노래하는곳에

[스크랩] *이승철노래모음 25곡,이승철 히트곡,이승철그런사람또없습니다 듣기

블루오션 목건네 2013. 12. 31. 15:34

이승철노래모음 25곡,이승철 히트곡,이승철그런사람또없습니다 듣기

대한민국에서 가장 넓은 팬들을 가지고계시죠

그만큼 시대와 세월을초월해서 각계층에서 사랑을 지금도 받고있스시고요

지금도 콘서트를 꾸준히 하시는데

모든국민이 다사랑하는 가수이십니다

밑에 오빠음악모음 올립니다

오늘도 즐겁게 행복하게사셨슴합니다

 

 

                   
                   
                   
                   
                   
                   
                   
                   
                   
                   

 

 

uffh.. Susah banget aku lakuin hal itu… dengan banyaknya tekanan yang ada di hidup aku, tersenyum dari hati layaknya sebuah keinginan terbesar untuk aku..

Punya pacar, kegiatannya cuma kerja buat dirinya sendiri, selingkuh, bohong dan selalu minta bantuan secara materi..
ksakan sepertinya ada hubungan diantara keduanya. Paling tidak kan Undang-Undang/Hukum Positif yang saat ini berlaku di negeri kita mayoritas adalah warisan penjajah Belanda. Produk Undang-Undang yang terbaru memang tidak digali dari sistem hukum Belanda akan tetapi pembuatannya banyak yang dibiayai oleh asing, salah satunya bisa jadi juga oleh Belanda.

***
Kita lupakan dulu tentang kekalahan Belanda di Final Piala dunia, karena ada hal lain yang lebih penting untuk kita bahas yakni tentang “kekalahan” Undang-Undang kita ketika berhadapan dengan para pelaku kriminal, salah satunya dengan para pelaku ke-porno-an. Kekalahan Undang-Undang kita yang berkaitan dengan Pornografi wajar terjadi karena memang Hukum Positif di negeri ini, menurut Pakar Hukum Dr. Mahendratta , bahkan sama sekali tidak memberikan sanksi hukum bagi para pelaku zina.

Dalam kasus Video Porno Ariel Cs misalnya, kalau taruhan diperbolehkan, maka saya akan taruhan bahwa Ariel

 

 

Cs nantinya di Pengadilan pasti akan terbebas dari segala macam tuntutan. Ini bisa terjadi dikarenakan Pasal-pasal tuntutan yang dikenakan kepada mereka sangat lemah kalau tidak disebut mandul.

Seperti disampaikan oleh Kadiv Humas Mabes Polri, 3 artis tersebut telah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka didakwa dengan pasal berlapis yakni dengan pasal 4 UU no 44/2008 tentang Pronografi, pasal 27 UU no 11/2008 tentang ITE, serta pasal 282 dan 284 UU KUHP.

Pesimisitas Saya tidak sembarangan lho.., lawong Penasihat Ahli Kaplolri yakni Prof. Rudi Satrio saja pesimis. Bahkan beliau menyatakan bahwa Ariel cs tidak bisa dijerat hukum. Menurut beliau UU Pornografi hanya melarang pembuatan materi pornografi untuk kepentingan publik. Jadi segala bentuk zina oleh siapapun dengan gaya apapun jika dilakukan mau sama mau dan dibuat untuk kepentingan sendiri, sama sekali tidak melanggar hukum!. Itu ironi UU Pornografi, UU ITE dan pasal 282 KUHP setali tiga uang, sama-sama melegalkan zina, asalkan tidak ada unsur penyebarluasan dan bentuk  

 

mempertunjukkan materi-materi pornografi kepada pihak lain. Yang paling realistis adalah polisi menjerat Ariel CS dengan pasal 284 UU KUHP. Akan tetapi ternyata pasal ini bersifat delik pengaduan, artinya pasal ini hanya bisa menjerat pelaku yang sedang terikat pernikahan, dan suami atau istrinya mengajukan laporan pengaduan ke polisi. Dalam kasus ini dunia seperti terbalik manakala, seorang Yusuf Subrata (suami Cut tari) bukannya Melaporkan istrinya ke polisi malah sebaliknya pasang badan membela mati-matian sang istri yang nyata-nyata atas pengakuan sendiri telah berzina, direkam, dan disebarluaskan pula. Naudzubillah.

Jadi dari sejak jauh-jauh hari saya -dan kita- sepertinya bisa mengucapkan “selamat “ kepada Ariel, Tari, Dan Luna. Selamat karena, mengutif pendapat Dr. Mahendratta, “Hukum positif yang berlaku di Indonesia memang sama sekali tidak memberikan sanksi kepada para pelaku zina.”

Kalau sudah begini, untuk apa kita mempertahankan Hukum yang penuh dengan kekalahan dan  

 

kemandulan ini?. Untuk apa seorang muslim, rela mencampakkan hukum Allah Swt demi hukum sampah bernama Undang-undang Sekuler-liberal?, apakah dengan maksud supaya nyaman dan aman berbuat zina?.

Melihat fenomena kelemahan demi kelemahan ini, maka bisa disimpulkan bahwa Sesungguhnya Produser utama dari pornografi dan pornoaksi tidak lain adalah pemerintah karena ‘mempermudah’ dan membiarkan maraknya pornografi dan pornoaksi. Bayangkan saja pada tahun 2000 yang lalu hanya ada 3 kasus peredaran video porno produksi lokal, tahun 2010 ini (baru 6 bulan berjalan) ternyata setidaknya sudah beredar 800 video porno lokal, itu tentu belum termasuk jutaan video impor. Tidakkah ini merupakan bentuk pembiaran dari pemerintah?, hatta walaupun Menkominfo kita adalah seorang Al Ustadz?. Sudah begitu sengaja pula membuat aturan hukum yang mudah kalah supaya para AKTOR Pornografi dan Pornoaksi menjadi tidak bersalah.

Disisi lain pemerintah begitu bersemangat Mengkondomisasi Indonesia , sampai-sampai di semua sudut  

 

keramaian mau di pasang ATM-ATM Kondom. Harus pula diingat bahwa pornografi bisa muncul dan berkembang atas jasa besar sistem sekuler-liberal yang diterapkan di negeri ini.

***
Disinilah relevansi seruan Saatnya kita kembali kepada aturan Allah Swt, yakni aturan Syariah yang ditegakkan oleh negara yang Pemerintahannya berdasarkan asas Islam (baca: Khilafah). Dengan itu hidup kita akan berkah, berlimpah, dan bergairah.

Terakhir, saya ingin sampaikan seruan khusus dan spesial kepada ariel CS, anda-anda adalah seorang muslim, maka takutlah kepada Allah, dan segeralah bertaubat kepada-Nya. Setalah itu segeralah ikut berjuang menegakkan islam supaya atas anda segera ditegakkan hukum-hukum islam. Hanya dengan itu anda akan bisa “Selamat.”

Allahu a’lam []
 

 

Punya pekerjaan, kegiatannya bikin stress karna managernya satu2nya Manager lokal yg sangat pintar dan perfectionist di antara Manager ekspatriat yg lain..

Punya teman, emang bisa di sebut teman ya kalo dia sering melibatkan aku dalam masalahnya dan orang lain? dan berusaha untuk selalu ‘mendekatkan’ aku dengan teman2nya untuk menggantinya dengan uang?
ah kata yang terdengar too good to be true bagi sebagian orang. Banyak orang yang menganggap dirinya tidak kreatif. Kreatifitas seakan menjadi barang langka yang hanya dimiliki mereka yang punya bakat kreatif. Padahal, sesungguhnya setiap orang kreatif. Meskipun beberapa orang tampaknya lebih kreatif dibanding dengan orang lain, namun semua orang pada dasarnya mampu melahirkan ide-ide kreatif. Kreatifitas seseorang tidak tergantung IQ, tapi tergantung pada sejauh mana ia mampu membuka diri dan bersikap open minded terhadap apa yang ia lihat dan rasakan.

Demikian yang mengemuka dari buku berjudul Oh My Goodness; Buku Pintar Seorang Creative Junkies yang ditulis oleh Yoris Sebastian. Sebuah buku tentang tips praktis menjadi creative junkies dari seorang Yoris Sebastian menjadi sosok kreatif di Indonesia. Berbagai program signature dilahirkannya. Sebut saja, “I Like Monday” dan “Destination Nowhere”. Atau, konsep bisnis unik seperti “Broadcast Bar” yang semuanya 

membuat orang bergumam: “Oh my goodness”

Kita tentu tahu kalau Yoris Sebastian, penulis buku ini, adalah orang yang memang benar-benar kreatif. Terbukti dengan kemenangannya pada ajang International Young Creative Entrepreneur (IYCE) di London, Inggris. Ia orang Indonesia pertama yang meraih penghargaan tersebut. Adapun ajang internasional itu sangat berpengaruh pada wacana “wirausahawan kreatif” dan “industri kreatif” yang saat itu baru mulai muncul di Indonesia hingga sekarang, ketika Indonesia menjadi saru-satunya negara di dunia yang berhasil meraih lima penghargaan internasuoinal di ajang IYCE Awards.
***

Buku ini terbagi dalam tiga bagian, yaitu bagian pertama, kita diingatkan, tentang IQ yang merupakan anugerah yang dimiliki seseorang sejak lahir sehingga bersifat tetap. Sedangkan kreatifitas merupakan sebuah ketrampilan atau skill yang dapat dilatih dan dimunculkan. Setiap orang pada dasarnya memiliki potensi untuk kreatif dalam dirinya, dan bila potensi ini terus diasah melalui sebuah proses pembiasaan, maka  

 

kreatifitas pun akan muncul, bahkan bisa melejit tinggi ke tingkat yang mungkin jauh lebih tinggi daripada yang bisa dibayangkan.

Kemudian, dibahas tentang kemampuan otak yang terdiri dari dua bagian yaitu otak kiri dan otak kanan. Keduanya memiliki fungsi yang berlainan tetapi tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Jika kita ingin menjadi kreatif dan inovatif, kita harus mampu menyeimbangkan kemampuan otak kiri dan otak kanan. Kemampuan logika, analisis dan matematis yang menggunakan otak kiri, harus didukung dengan daya imajinasi yang kuat dengan otak kanan. Dengan begitu kreatifitas akan muncul.

Setelah itu, pembahasan tentang kenapa kita harus kreatif karena kreatifitas dapat membantu kita melakukan segala hal dengan lebih baik, baik hal-hal yang terkait dengan karir, bisnis, maupun kehidupan kita secara keseluruhan. Pertanyaan retoris pun muncul; kalau orang lain bisa kreatif, kenapa kita tidak? Caranya, mulai dengan creative habit, yaitu kita harus membiasakan diri untuk kreatif dalam setiap hal. Selalu

 

thinking out of the box, berpikir di luar kebiasaan.

Pada bagian kedua, membahas tentang kreatifitas yang sebaiknya dilakukan dari hal terkecil sesuai kapasitas yang kita miliki. Penulis termasuk orang yang percaya bahwa every big step strats with an inch, Setiap langkah besar selalu dimulai dengan hal kecil. Hal ini terbukti dengan keberhasilannya saat ini sebagai pelaku industri kreatif merupakan hasil langkah demi langkah pencapaian, yang dimulai dari hal terkecil.

Untuk menjadi kreatif, kita harus banyak belajar. Sebagian orang berpendapat bahwa orang kreatif biasanya punya pemikiran tersendiri dan tidak mau menerima masukan dari orang lain. Penulis tidak setuju dengan pendapat itu. Orang yang kreatif justru harus mampu menyerap semua informasi di sekitarnya. Dia harus open mind. Orang yang kreatif adalah orang yang bersedia membuka diri untuk terus-menerus belajar baik dari lingkungan maupun dari orang-orang yang berpengalaman.

Penulis yakin semua orang sepakat bahwa pemikiran banyak orang lebih baik ketimbang pemikiran satu

 

atau dua orang. Kreatif saja tidak cukup. Oleh karena itu kita harus bergabung dengan orang-orang kreatif yang lain sehingga kreatifitas kita akan terpacu dan terus berkembang. Salah satunya dengan membangun sebuah tim bersama orang-orang kreatif dalam mengerjakan pekerjaan.

Terakhir, bagian ketiga, penulis mengingatkan untuk survive di jaman sekarang, kemampuan untuk berinovasi dan berpikir kreatif menjadi sebuah keharusan. Hal ini tidak hanya berlaku bagi individu tetapi juga perusahaan. Semakin cepatnya kecepatan teknologi, semakin beragamnya produk dan semakin tingginya tingkat persaingan, maka perusahaan atau industri harus menempatkan kreatifitas sebagai ujung tombak.

Menarik sekali kalau kita mempelajari bagaimana perusahaan-perusahaan besar berlomba dalam inovasi produk. Saat ini persaingan dan lomba kreatifitas yang paling ketat bisa kita lihat pada perusahaan operator seluler dalam menawarkan produknya yang

 

benar-benar kreatif. Walau bagaimana pun, persaingan yang ketat itu patut kita syukuri karena persaingan memunculkan kreatifitas.
***

Buku ini ditulis berdasarkan pengalaman Yoris Sebastian saat mengerjakan proyek kreatif atau ketika menjadi konsultan sejumlah brand, langkah-langkah yang dipaparkan telah teruji serta dapat dipraktikkan dengan mudah. Selain teori-teori, buku ini dilengkapi kuesioner yang mengukur kadar kreativitas seseorang, soundtrack di tiap bab, dan ilustrasi menarik.

Tidak hanya itu, buku ini juga dilengkapi dengan augmented reality yang dapat menghubungkan pembaca langsung ke link facebook buku ini. Membuatnya menjadi buku pertama di Indonesia yang memakai teknologi quick response code. Sampul bukunya pun didesain unik dengan konsep bisa diwarnai sendiri oleh pembaca. Semua itu membuat buku ini memberikan pengalaman membaca yang kreatif dan

 

oh my goodness! bagi pembaca untuk menjadi creativ
Punya adik yg tinggal sekota, kegiatannya selalu ngajak hura2 dan berkegiatan aneh2…

Belum lagi hal-hal lain yang bikin aku sulit untuk bergerak, sampai2 aku berteriak dalam hati “Tuhan, terima kasih atas semua yg telah Kau beri, satu lagi yg kuminta, ketenangan jiwa” dan akhirnya akupun menangis..

Yang aku punya cuma nana (teddy bear), tempat aku berkeluh kesah, dan menangis tanpa ada yg peduli.. Sangat sulit bagiku untuk tersenyum dari hati..

Sedih, merasa sendiri, dan tersenyum seadanya menjadi satu dalam diri aku..

Tapi itu dulu.. ^^ Sebelum aku (tidak sengaja) bertemu dengan seseorang yang merubah semua keadaan dalam hidup aku sampai hari ini.. ^^

Dia mengajarkan aku untuk mengecilkan semua masalah yg besar,

Dia mengajarkan aku untuk selalu berpikir

 positif,

Dia mengajarkan aku untuk bagaimana bersaing dengan kaumnya agar aku meraih impianku menjadi wanita karir yg sukses,

Dia tak pernah mempermasalahkan hobi masak, makan, bermain ddr (dance dance revolution, games dance di timezone itu looh) dan berbicara dengan nanaku (sekarang aku ga hanya punya nana, tapi ada nini, nunu, cherry, berry, dan pingu)

dan dia, selalu membuatku tersenyum dari hati… ah… Tuhan, terima kasih sudah mempertemukanku dengannya…

Ternyata, setelah aku mempelajari semua hal tadi..

Hey.. ternyata sebenarnya sejak dulu aku bisa saja tersenyum dari hati,

hanya saja, aku selalu memandang dunia itu kecil, maksudnya aku hanya memandang bahwa dunia itu hanya sebatas kesakitan, pengkhianatan, dan kekurangan, sehingga aku tak sempat merasakan apa yg sebenarnya sudah aku dapat dari

 kesakitan, pengkhianatan, dan kekurangan tersebut..

Kuncinya hanya,,, Cobalah menggapai langit, karena kita ga akan kecewa meskipun cuma bintang yg teraih..

artinya, berikan yg terbaik dalam diri kita, selalu berpikir positif tentang apapun, coba merencanakan hal2 yg tidak terencana (maksudnya jangan pernah merencanakan apapun, ciptakan saja kesempatan untuk keinginan kita), dan satu lagi yang sampai saat ini aku belum sempurna lakukan, ikhlas..

dan.. woalaaaa.. senyum dari hati pun menjadi santapanku sehari2..

seseorang itu bilang, hidupku sebenarnya penuh dengan keberuntungan, hanya saja aku tak pernah menyadarinya sejak dulu, aku pikir2.. bener juga.. aku ga pernah kekurangan secara materi dan aku bisa menikmati kesendirianku.. itu suatu keberuntungan buatku.. hehe.. (cerita di baliknya ga boleh di paparkan disini..)

dan sekarang aku merasa lebih beruntung, aku bisa dapatkan yg aku mau, tidak pernah sekalipun kekurangan, punya seseorang yg selalu memberikan yg terbaik untukku, punya keluarga baru yg menyayangi aku, lepas tanggung jawab untuk jaga adik aku karna dia memutuskan untuk menikah duluan, punya nana, nini, nunu, cherry, berry, dan pingu.. punya hari2 yg selalu diisi dengan keceriaan, dan satu yg bikin aku selalu merasa beruntung.. bisa menertawakan kebodohan aku dulu (meskipun akhirnya membawa aku ke hidupku sekarang).. yang semuanya bisa menciptakan senyuman dari hati..

Menjadi bodoh itu bukan kesalahan, tetapi pelajaran untuk pintar..

Menjadi yg teraniaya itu bukan musibah, tetapi rejeki yg patut di syukuri karena pasti ada buah manisnya..

Menjadi seseorang yg memperhitungkan setiap rupiah yg keluar dari kantongnya (bukan pelit) itu bukan sesuatu perilaku buruk, tetapi suatu pelajaran untuk menghargai setiap rupiah yang masuk ke kantong dengan susah payah..

Menjadi diri sendiri, dengan ribuan keunikan itu bukan suatu dosa, tetapi suatu anugerah terindah yang seharusnya di syukuri..

dan.. tersenyum dari hati sebenarnya bisa dilakukan

 

 

gsinya Pemerintah dalam mengontrol harga kebutuhan bahan pokok?.

Tapi, itulah yang kerap terjadi. Fenomena ini sudah ada sejak kita dilahirkan Negeri ini, kebiasaan permainan harga sudah mendarah daging dan dianggap sebagai langkah efektif bin ampuh oleh para spekulan yang tergabung dalam Kartel bisnis tertentu.

Kartel itu membentuk jaringan beberapa distributor dengan nama dan lembaga yang berbeda tapi sebetulnya dia berada dalam satu atap atau payung pemiik kartel. Akibatnya, harga semen, harga onderdil motor, onderdil kendaraan, harga minyak makan, harga gula, harga cengkeh dan sebagainya semata-mata dalam aturan kartel, bukan aturan mekanisme pasar atau mengikuti hukum permintaan dan penawaran.

Karena tidak terbendung oleh pemeerintah , akhirnya kartel pelan-pelan  kini masuk ke segmen sayur mayur. Kini dia membidik simerah merona, alias cabe merah. Primadona ini kini jadi sasaran tembakan kartel. Issue yang dipakai adalah karena musim hujan dan menjelang Ramadhan. Apakah ada kaitan menjelang Ramadhan dengan kenaikan harga-harga?.. Apakah dengan kenaikan harga-harga menjelang tibanya bulan Ramadhan lantas suatu saat akan timbul stigma bulan Ramadhan adalah bulan yang menakutkan karena harga-harga akan melonjak tidak terkendali?..

Percaya atau tidak percaya, Kartel yang paling diuntungkan. Petani sendiri tidak memetik keuntungan berlimpah dari hasil ini. Bayangin saja, harga cabe merah seminggu sebelum naik melonjak masih berkisar Rp.20.000/kg, sedangkan cabe keriting masih sekitar Rp.12.000/Kg. Kini harga cabe merah menjadi Rp.50.000 - Rp.60.000/Kg, dan si Keriting menjadi Rp.20.000/Kg. Apakah Petani mendampat berkah

 

 dari lonjakan harga ini?.

Menurut salah satu Petani cabe merah -yang ditemui di Ciwidei Jawa Barat- mereka menyerahkan cabainya kepada tengkulak dengan harga Rp.15.000/Kg… Dia memberikan kepada tengkulak karena malas mencari pelanggan di pasar,katanya.

Akibat harga melonjak tadi, sudah dapat kita rasakan. Berbagai info reportase dan postingan rekan-rekan bertubi-tubi dengan cabai telah menghiasi halaman demi halaman Kompasiana. Akhirnya kita mulai merasakan dampak berurangnya konsumsi Cabai. Restoran dan Rumah makan mengurangi jumlah sambal cabainya. Harga nasi bungkus juga meningkat rata-rata 10%-15%.

Ada beberapa rumah makan yang menyiasati cabai dengan cara menggunakan cabai olosan, takni campuran cabai rawit merah dengan cabai yang sudah busuk. Apa dampaknya?. Selain kurang nikmat, tidak gurih (malah terasa pahit dan tidak sedap baunya) juga dampak secara higienisnya patut dipertanyakan karena menggunakan bahan-bahan yang telah busuk untuk urusan

 konsumsi makanan.

Dengan demikian kita akan melihat suatu saat kita tidak akan mudah lagi menikmati nasi goreng campur sambal, udang sambal, petai sambal, rebus sayuran pakai cabe merah atau segala hal yang berkaitan dengan si merah merona ini atau cabe merah.

Jika kondisi ini dibiarkan maka suatu saat kita akan merasakan hari-hari tanpa cabai secara Nasional. Cabe Merah kini menjadi barang langka. Ironisnya bukan petani yang diuntungan tapi tengkulak yang tergabung dalam jaringan Kartel dengan mengatasnamakan bulan Puasa akan tiba, atau musim hujan tidak habis-habisnya di Indonesia. Di mana ada di negeri ini musim yang tidak habis-habisnya bukan?.

Untung orang Eropa dan Amerika tidak suka makan cabai, katanya menyiksa perut bkin perih, mules, kembung dan segala hal yang merusak kesehatan bagian perut. Tapi, bagi kita (termasuk saya) Cabai makanan Favorite. Tidak sodap atau tak afdol rasanya

 makan tanpa cabe yang segar.. Memasak segala bumbuan untuk berbagai keperluan juga terasa hambar tanpa cabe merah, bukan?.

Si Merah Merona (cabaimerah) dibidik Kartel, kita yang jadi merana. Fenomena antik ini sepertinya menjadi celah bagi kartel dalam berbagai hal dalam mengangkangi kinerja fungsi kontrol pemerintah yang lemah (akui donk memang lemah, ya??) untuk keperluan bisnis mereka. Bagi kartel yang penting untung, masyarakat sengsara dan butung terus ya No Problem. ..

Cabe Merah, di tangan Karel

Mungkin asik dan gila berpolitik semua, kebutuhan masyarakat pun, tidak terperhatikan. Akibatnya kartel makin menggila. Sebentar lagi air minum juga dikendalikan kartel, sengsaralah kita.. Semoga tidak akan terjadi jika pemerintah segera menghancurkan pola-pola kartel di negeri ini.

Hari-hari kita pun berjalan begitu saja tanpa bisa mengkonsumsi cabe merah leluasa lagi. Pantas kita kuatir. Tiba saatnya nanti setelah Hartancabnas, ada lagi Hartato * (hari tanpa tomat), atau Hartati** (Hari Tanpa Timun) dan lainnya, karena si Kartel udah menyerang ke segala penjuru tanpa pandang b
rjadi suatu peristiwa yang sangat bersejarah dan penting bagi umat Muslim, yaitu isra’nya Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha, dan Mi’raj Rasulullah SAW dari Masjidil Aqsha naik ke Sidratul Muntaha untuk menemui Allah, dan

 disitu Rasulullah menerima perintah solat 5 waktu dari Allah.

Pada tulisan ini saya tidak akan membahas mengenai kisah Isra’ Mi’raj. Saya hanya membahas mengenai golongan-golongan manusia dalam menyikapi peristiwa Isra Miraj ini.

1. Manusia yang tidak percaya sama sekali akan peristiwa Isra Miraj.

Mereka umumnya berasal dari pemuka kaum Quraisy saat itu. Mereka menolak bahwa Isra Mi’raj betul-betul terjadi. Alasan mereka adalah bahwa Isra Miraj adalah hal yang tidak dapat diterima akal. alasan ini didasarkan atas pengalaman mereka bahwa untuk menempuh dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha perlu waktu dua bulan pulang pergi, sedangkan Rasulullah mampu mencapainya hanya dalam waktu sepertiga malam. Apalagi ditambah dengan naiknya Muhammad ke Sidratul Muntaha, tentu mereka semakin tidak percaya.

2. Manusia yang percaya bahwa Isra Miraj benar-benar terjadi, namun mereka beranggapan bahwa Rasulullah hanya berisra miraj dalam mimpi.

Ini juga adalah pandangan yang salah, sebab mereka menganggap Rasulullah hanya berisra

 miraj dalam mimpi. Jika benar terjadi seperti yang mereka katakan, tentu Isra Miraj tidak dapat dikatakan sebagai mujizat. Sebab hal itu adalah biasa saja dan setiap orang bias saja mengalaminya, misalnya saya bermimpi terbang ke Makkah 10 kali bolak balik dalam satu malam.

3. Manusia yang percaya bahwa Isra Miraj benar-benar terjadi, namun mereka beranggapan bahwa hanya ruh Rasulullah yang berisra miraj.

Pandangan ini lahir karena menurut mereka tidak mungkin ada manusia yang bisa tahan terbang sampai menembus langit ke tujuh. maka menurut mereka Rasulullah hanya ruhnya saja yang menghadap Allah.

4. Manusia yang percaya bahwa Isra Miraj benar-benar terjadi.

Ini adalah manusia yang memang percaya bahwa Rasulullah dengan kapasitasnya sebagai hamba Allah menjalani Isra Miraj. Inilah orang-orang yang beriman, dan semoga kita termasuk ke dalam golongan ini.

Akhirnya, peristiwa Isra Miraj memang menakjubkan dan kadang-kadang di luar akal pikiran kita. Namun jika kita mampu mengimannya, maka hal itu akan menjadi masuk akal. Sebab bagi Allah Yang Maha Kuasa, apa yang

ata kematian. Pamali, kata orang tua.

Tapi, selama tiga tahun terakhir. Kematian menjadi suatu hal yang terasa sangat dekat dan lebih dari sebuah kata bagi saya.

Diawali tahun 2007 saat seseorang yang sudah saya anggap sebagai guru, sahabat dan saudara, meninggal dengan tragis dalam kecelakaan pesawat Garuda di Jogjakarta.

Kemudian akhir 2007, ipar suami saya yang masih relatif muda, meninggal dalam tidur diakibatkan sumbatan darah di jantungnya.   Di tahun yang sama, sahabat yang juga rekan seperjuangan saya, beristirahat dalam damai setelah lelah bertarung melawan kanker hati yang dideritanya.

Agustus 2008, ibu mertua saya tercinta, tanpa terduga meninggalkan kami dalam tangis dan kerinduan mendalam yang masih terasa hingga kini.

Desember 2009, ibunda sahabat saya juga berpulang ke Rahmatullah dengan tenang.   Saya merayakan ulang tahun 2010 sambil membacakan Surah Yasin untuk ibunda sahabat saya itu.

Mei 2010 sekitar jam 10 malam,  mobil yang saya kendarai meluncur bebas dengan kecepatan sekitar 120 km/jam di atas jalan yang licin tanpa bisa saya kontrol.   Untuk menghindari tabrakan dengan mobil lain, suami saya memutar setir mobil ke arah pepohonan di perbukitan sepanjang jalan.   Mobil kami terputar, menabrak pohon dan terguling-guling kali sebelum akhirnya berhenti di bahu jalan.

Saat mobil saya terguling, segala doa permohonan maaf saya panjatkan. Saya menutup mata dan menyebut dua kalimat syahadat, berpikir, seandainya saya harus pergi, setidaknya saya bisa pergi sebagai seorang Muslimah. Terbayang wajah Mami, Papi, Kakek, Nenek dan saudara-saudara saya.   Sedih membayangkan bahwa tidak sempat berpamitan dan meminta maaf atas kesalahan-kesalahan saya.

Alhamdulillah, Allah SWT masih mengijinkan saya keluar dengan selamat dari dalam mobil kami yang hancur dan berasap.   Miracle, kata orang-orang yang menolong kami. Hati saya sibuk ber-istighfar saat mobil pemadam kebakaran, Polisi dan ambulans mulai mendatangi kami.   Saya mencoba tenang saat menjawab semua pertanyaan Polisi dan tenaga medis yang menolong kami.

Setelah tiba di rumah sakit, sesuai peraturan negara ini, saya harus menjalani tes napas dan tes darah untuk membuktikan bahwa saya tidak menyetir dalam pengaruh obat-obatan ataupun alkohol.  Alhamdulillah, hasilnya negatif. Saya dinyatakan bersih.

Celana panjang yang saya kenakan harus digunting oleh suster karena posisi pergelangan kaki saya yang patah tidak memungkinkan mereka mengeluarkan celan panjang saya seperti biasa.  Saya masih bisa tenang dan menjawab setiap pertanyaan dokter yang memeriksa saya.

Hingga akhirnya sekitar jam 3 pagi, setelah para suster dan dokter sibuk mempersiapkan kamar operasi dan meninggalkan saya seorang diri, tangis sayapun mengalir deras.   Perasaan takut, sedih dan sakit yang luar biasa membuat saya menangis dan terus menangis.

Astagfirullah, saya merasa sangat ngeri mengingat betapa dekatnya saya dengan kematian malam itu.  Saya merasa masih sangat tidak siap untuk menghadap Sang Pencipta.   Saya belum bisa mempertanggungjawabkan kehidupan yang sudah dipinjamkan kepada saya selama ini. Saya tidak akan bisa menjawab pertanyaan apa yang sudah saya lakukan selama hidup saya sebagai pengembara di dunia ini.

Sudah cukupkah saya membaktikan diri kepada kedua orang tua saya sebagai balas budi seorang anak?

Sudah cukupkah saya membahagiakan suami saya dan menjalankan amanah sebagai seorang istri?

Berbagai pertanyaan membuat saya menangis dan terus menangis.   Sampai sekarang pun, saya mkan arti sebenarnya dari ilmu adalah ketika seorang adik kelas SMA bertanya kepada saya, “kuliah dimana, Mas?”. Lalu saya jawab, “Psikologi”. Pertanyaan berikutnya yang cukup mengagetkan saya adalah: “kalau kuliah di Psikologi nanti kerjanya jadi apa?”. Jawaban saya berikutnya adalah jawaban yang membuat saya tersadar tentang apa arti dari ilmu, yaitu “saya di Psikologi UGM mau kuliah, bukan mau kerja”.

Sebenarnnya pertanyaan serupa juga pernah terlintas dalam benak saya sebelumnya. Namun akhirnya saya membulatkan tekad untuk masuk Psikologi karena saya tertarik. Tidak lebih dan tidak kurang. Sayatidak ribut memikirkan nanti setetalh lulus saya mau kerja apa. Saya yakin bahwa rezeki itu udah ada yang mengatur terlepas kita mau belajar apa.

Pertanyaan tersebut merupakan manifestasi dari sebuah common sense yang ada dalam masyarakat. Orang tua menyekolahkan kita di SD yang bagus agar kita jadi anak pintar. Kemudian kita masuk ke SMP yang bagus, harapannya agar nilai UAN-nya bagus dan bisa memasuki SMA yang bagus. Kita masuk SMA yang bagus juga dengan harapan agar kita bisa diterima di Universitas ternama.  

 Kita kuliah di Universitas ternama agar bisa bekerja di sebuah perusahaan yang besar (dengan gaji yang besar pula tentunya).

Maka berarti kita belajar selama lebih dari 9tahun hanya untuk bekerja. Lebih dari sembilan tahun kita jalani hanya demi mendapatkan prasyarat mendaftar bekerja di sebuah perusahaan, yaitu: ijazah. Jika memang demikian stereotype yang ada, maka wajar jika yang lahir dari pendidikan kita hanyalah manusia-manusia yang memanifestasikan ilmunya ke dalam abjad-abjad dan angka-angka.

Mereka menuntut ilmu karena terpaksa, karena tanpa melewati fase tersebut mereka tidak akan bisa bekerja. Dunia pendidikan kita lalu dipenuhi oleh orang-orang yang menggunakan ilmu hanya untuk mendapatkan lembaran-lembaran uang. Saya tidak menyalahkan jika ada orang yang menggunakan ilmunya untuk mencari uang, tetapi bagi saya ilmu lebih dari sekedar untuk memenuhi perut. Adalah sebuah kesalahan besar jika orang-orang beranggapan jika kita menuntut ilmu selama ini

 

 hanya demi perut kita.

Transfer Pengetahuan
Pada zaman penjajahan Belanda, sekolah-sekolah didirikan untuk merekrut tenaga ahli. Sekolah-sekolah yang ada adalah sekolah pelatihan kerja. Sekolah yang paling efektif dalam hal ini adalah yang menggunakan prinsip pembelajaran transfer ilmu dari guru ke murid-muridnya agar muridnya bisa melakukan apa yang gurunya kehendaki.

Sudah berpuluh-puluh tahun Belanda angkat kaki dari negeri kita namun pendidikan masih saja seperti yanng dulu. Kita masih saja menggunakan model pembelajaran dengan sistem transfer pengetahuan, bukan membentuk pengetahuan. Sistem ini hanya melahirkan budak-budak yang ahli dalam mengerjakan tugas-tugas tertentu. Sistem ini tidak membentuk ilmua-ilmu dari dalam diri individu namun hanya memindahkannya.

Apa yang terjadi adalah akademisi kita hanya bisa menggunakan ilmu yang sudah ada tanpa bisa memahami dan mengembangkannnya. Jadi wajar jika akademisi kita suka menelan mentah-mentah teori yang ada tanpa pernah berusaha menciptakan dan mengembangkan teori baru. Kita memakai sebuah pengetahuan, bukan berusaha membangun pengetahuan itu sendiri.

Inilah pendidikan budak. Pendidikan yang dianggap sebagai pelatihan dalam bekerja. Pendidikan yang hanya berlandaskan pada tujuan akhir mencari nafkah. Pendidikan yang tidak mengembangkan ilmu itu sendiri dan hanya memanfaatkannya.

Ketika para siswa sibuk belajar menjelang ujian saja, makaitu berarti ilmu kita hanya akan dimanifestasikan dalam angka-angka dalam secarik kertas. Ketika mahasiswa selalu menuntut haknya untuk mengikuti ujian namun tidak pernah menuntut haknya untuk mengikuti kuliah, maka Universitas hanya akan menjadi sebuah percetakan ijazah.

Ketika kita lebih suka belajar dengan hanya dudukasih terus menangis saat melihat kaki saya yang terbalut dan belum bisa digunakan kembali.

Tapi, saya kemudian tersadar bahwa saya masih beruntung karena diberikan kesempatan untuk mempersiapkan diri untuk ‘panggilan’ berikutnya. Saya jadi terpikir bahwa kematian bukanlah hal yang bisa saya tawar. Kita tidak akan pernah tahu kapan waktu kita untuk kembali pada-Nya.

Kini, saya mencoba ‘berdamai’ dengan kematian. Kini saya menganggap bahwa kematian bukanlah hal yang harus kita takutkan melainkan hal yang harus kita perhitungkan dan persiapkan dengan baik.

Mencoba menghindari dan mengurangi perbuatan dosa sambil menjalankan segala perintah-Nya bukanlah hal yang mudah tapi juga bukan hal yang mustahil. Paling tidak saya akan mencoba!

Saya terus mengingatkan orang-orang yang saya cintai betapa berartinya mereka dan betapa berterima kasihnya saya atas segala kebaikan mereka. Setiap malam sebelum tidur, saya memeluk dan mencium tangan kanan suami saya yang terluka sambil meminta maaf atas kesalahan-kesalahan saya.

Sebelum menutup mata, saya bisikkan pernyataan cinta saya kepada suami. Setelah menutup mata, saya panjatkan doa memohon maaf dan berterima kasih pada Sang Pemilik Kehidupan. Sekadar berjaga-jaga sekiran

 

 

출처 : 같이 더불어 살자고요
글쓴이 : 레몬 원글보기
메모 :